Ini adalah curhatan sahabat saya (sebut saja namanya ANDI) tentang 3 tetangganya, sehubungan dengan Andi dan keluarganya yang baru pindah (± 1 tahunan) ke sebuah komplek perumahan sederhana:
TETANGGA 1
Isteri Tetangga 1 (53 tahun), tidak pernah senyum. Sebagai yang lebih muda dan orang baru di komplek tsb Andi dan isterinya sudah mencoba untuk bertegur sapa atau senyum terlebih dahulu. Entah apa sebabnya (mungkin sudah bawaan ?) si Ibu tidak menjawab, hanya memandang dengan wajah datar, dingin dan tanpa ekspresi, seperti tidak mendengar sapaan Andi dan isterinya.
Setelah peristiwa itu, Andi dan isterinya kapok untuk tegur sapa lagi, sehingga setiap ketemu Ibu Tetangg 1, Andi/isteri akan cuek beibeh, pura-pura ga lihat (memandang ke tempat lain).
Cerita Andi tentang jemuran :
Salah satu ujung tali jemuran Tetangga 1, ditambatkan ke rumah Andi, Ibu Tetangga 1 bilang ke Asisten Andi : “Sebelum kalian tinggal di rumah ini, jemuran saya sudah begini”.
Artinya Andi/istri tidak berhak keberatan atas tali jemuran yang memasuki wilayahnya, apa lagi klo Andi mau melarangnya.
Ibu Tetangga 1 akan memindahkan jemuran Andi kalau merasa terganggu, meskipun itu tali jemuran Andi sendiri.
Kalau Andi/isteri kebetulan ketemu Ibu tsb, Si Ibu akan selalu memperhatikan detail (ngelihatiiiinn aja) apa yang dilakukan Andi/isterinya #kayak orang bloon ya dia#.
Sampai saat ini Andi masih meminta isterinya agar bersabar dengan kondisi tsb, anggap saja ga ada orang, atau anggap saja Ibu Tetangga 1 orang bodoh. “Lagian ga ada gunanya melawan orang seperti itu, kalau ribut-ribut kan kita yang malu. Yaa yang waras ngalah,” kata Andi.
Tetangga 3 adalah seeorang karyawan kantor yang ngontrak di rumah sebelah, karena masih sendiri dia jarang menggunakan jemurannya.
Istri Andi minta ijin kepada Tetangga 3 agar bisa memakai jemuran tsb, kalau kebetulan lagi bayak cucian.
Eeeh Ibu Tetangga 1 juga ikut-ikutan memakainya, “He3…. yang minta ijin siapa yang menggunakan siapa ?”
Sehubungan dengan jemuran yang sharing ini, Ibu Tetangga 1 kembali memperlihatkan kepongahannya. Biasanya seminggu sekali dia mencuci dan menjemur handuk 5 lembar sekaligus. Lucunya pada saat menjemurkan, handuk tersebut di bentangkan memanjang atau kadang-kadang memakai dua tali jemuran sekaligus (bukan seperti biasa).
Bayangkan 5 handuk dijemur sekaligus memanjang, kalau satunya 1 meter x 5 berarti 5 meter.
Habis tuh semua tempat jemuran dikuasainya….!!!
Kalau isteri Andi sebelumnya sudah menjemur pakaian, terus terjatuh akibat Ibu Tetangga 1, pasti dibiarin saja, ga akan dibantu memberi tau atau dibantu menjemurkannya lagi.
Paling parah klo Ibu tetangga I menjemur ikan kering atau ikan asin, ga peduli dekat dengan pakaian Andi, tentu saja pakaian Andi akan bau ikan asin dibuatnya.
Meskipun demikian Andi masih bilang ke istrinya “Ya udah, jemuran kita saja yang digeser agar tidak bau ikan asin”.
Begitulah kehidupan mereka sehari-hari…..
Ternyata feodalisme terselubung masih ada di negeri ini…… he3
TETANGGA 2
Tetangga 2, Suami/Isteri ini seperti orang ga punya kerjaan. Misalnya Andi atau isterinya mencuci kendaraan, suami/isteri tsb akan komentar : “Udaahhh jangan dicuci terus, ntar lecet…”.
Atau Ibu Tetangga 2 komentar kepada isteri Andi : “Kalau ada lomba kebersihan mobil, pasti Ibu Andi juara nih”.
Kalau Andi kedatangan saudara, kadang-kadang juga ikut membantu membersihkan kendaraan Andi, pasti suami/isteri tsb komentar yang sama, dan itu selalu disampaikan kepada siapa saja saudara Andi yang sedang membersihkan kendaraan Andi.
Padahal, suami/isteri Tetangga 2 ini kehidupannya lebih mapan dibandingkan Andi sebagai keluarga baru, mereka punya kendaraan lebih banyak dari Andi, pasti merekalah yang lebih sering mencuci mobil dari Andi.
Meskipun demikian Andi sekalipun tidak pernah berkomentar tentang hal tsb.
Sejauh ini Andi selalu mengatakan kepada istrinya : “Positive thinking saja, mungkin mereka hanya sekedar bercanda”.
Tapi kadang-kadang Andi juga membatin, apakah Tetangga 2 iri ? (ga mungkin), atau mereka merasa “Gua aja yang lebih hebat, ga gitu-gitu amat. Mobil jelek saja bolak-balik dibersih in”
TETANGGA 3
Tetangga 3 sudah saya singgung di atas, dia adalah seorang karyawan, baik hati, masih sendiri, cuek, tidak banyak omong, tidak reseh, pergi pagi pulang malam, jadi kita jarang ketemu.
***
Mohon saran dari para pembaca.
Bagaimna cara mengatasi sikap Tetanga 1 dan Tetangga 2 ? Karena Tetaangga 3 no problem.
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh Andi dan istrinya ?
Terima kasih.