Quantcast
Channel: UD3d Rajo Bagindo
Viewing all 423 articles
Browse latest View live

WAWANCARA

$
0
0

20150510_114258Beberapa waktu yang lalu saya memenuhi permintaan dari 6 orang Siswa/i salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Jakarta.

Saya diminta menjadi narasumber untuk diwawancara dan menjawab 10 pertanyaan yang diajukan mereka (agar tidak salah kutip saya juga buatkan jawaban tertulis yang saya kirim lewat email). Kegiatan ini adalah dalam rangka melaksanakan tugas sekolah mereka.

Pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan adalah sebagai berikut :

  1. Seperti apa gambaran keberagaman di Indonesia ? dan apakah korelasinya terhadap pluralisme dan kemajemukan masyarakat ?
  2. Bagaimana tanggapan anda, mengenai konflik Maluku yang terjadi antara umat Islam dan Kristen?
  3. Apakah korelasi antara keragaman dan kesetaraan? dan apa pengaruh positif dan negatif dari korelasi tersebut, terhadap kemajemukan di masyarakat ?
  4. Mengapa perbedan ras, etnis, gender dan agama sangat erat hubugannya dengan kemajemukan di masyarakat ?
  5. Seperti apa perubahan pluralisme pada zaman sekarang, dibandingkan pluralisme pada zaman dahulu ? dan seberapa besar perkembangannya ?
  6. Apa yang harus dilakukan Pemerintah mengingat banyak budaya Indonesia direbut bahkan diakui oleh negara lain?
  7. Bagaimana tanggapan anda, melihat modernisasi budaya barat yang berkembang pesat di Indonesia? dan seperti apa dampak yang ditimbulkannya ?
  8. Seperti apa korelasi antara kemajemukan dan dinamika sosial dan budaya ? dan apa pengaruhnya ?
  9. Bagaimana cara menjaga keutuhan Indonesia yang sangat beragam, sehingga rentan untuk terpecah belah?
  10. Hal terpenting apa yang kami harus pahami dan jalankan, sehingga kami generasi muda bisa menerima pluralisme dengan sebenarnya?

Pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, enak untuk dibaca dengan bahasa dan susunan kata-kata yang sangat baik, namun untuk memahami maksudnya saya harus membacanya berulang-ulang.

Ketika saya tanyakan kepada mereka apa maksud pertanyaannya, merekapun kesulitan untuk menjelaskan. Ha3x :D

Saya rasa mereka berusaha membuat pertanyaan dengan susunan bahasa sekeren mungkin, walaupun sebetulnya beberapa dari mereka belum tentu paham dengan apa yang ditanyakannya itu.

Bahkan diantara mereka sendiri ada yang nanya :

  • Apa sih pluralisme itu ?
  • Apa sih keberagaman itu ?
  • Apa sih korelasi itu ?
  • Apa sih kemajemukan itu ?
  • Apa sih kesetaraan itu ?
  • dsb

Dari pertanyaan-pertanyaan mereka tentang hal-hal yang mendasar tersebut, saya semakin yakin, jangan-jangan yang buat pertanyaan itu hanya satu atau dua orang saja diantara mereka, terus yang lain hanya ikutan…..

Mari kita perhatikan, pertanyaan #1 : “Seperti apa gambaran keberagaman di Indonesia ? dan apakah korelasinya terhadap pluralisme dan kemajemukan masyarakat”. Untuk menjawabnya saya harus memberikan gambaran keberagaman di Indonesia, kemudian dihubungkan dengan pluralisme dan kemajemukan dalam masyarakat.

#Mulai puyeng…..##

Terus pertanyaan #2 : “Bagaimana tanggapan anda, mengenai konflik Maluku yang terjadi antara umat Islam dan Kristen?”. Saya merasa jawaban untuk pertanyaan ini tidak begitu sulit, karena saya sudah 2 kali berkunjung ke Maluku dan 2 kali ke Maluku Utara, paling tidak saya sudah melihat langsung kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat di daerah tsb. Pernah saya ceritakan di sini

Ada lagi, pertanyaan #3 : “Apakah korelasi antara keragaman dan kesetaraan? Dan apa pengaruh positif dan negative dari korelasi tersebut, terhadap kemajemukan di masyarakat ?”. Dimana saya harus menjelaskan hubungan antara keragaman dan kesetaraan, kemudian menerangkan juga pengaruh positifnya apa dan negatifnya apa. #Ribet kan?#

Pada pertanyaan #5 : Mengapa perbedan ras, etnis, gender dan agama sangat erat hubugannya dengan kemajemukan di masyarakat?”. Pusing kan gimana menjawabnya….. he3

Pertanyaan #6 : “Seperti apa perubahan pluralisme pada zaman sekarang, dibandingkan pluralisme pada zaman dahulu ? dan seberapa besar perkembangannya ?”. Kalau ditanya seberapa besar kan jawabannya hanya 4, yaitu kecil, cukup besar, besar dan sangat besar, kata-kata yang tidak dapat dihitung dan sulit menemukan standardnya apa?

Pertanyaan yang paling tidak saya sukai adalah pertanyaan nomor #7 : Apa yang harus dilakukan Pemerintah mengingat banyak budaya Indonesia direbut bahkan diakui oleh negara lain?”. Kenapa harus menunggu dari Pemerintah, terus peran kita sebagai rakyat apa ?, saya tanyakan peran kalian sebagai pelajar apa ? Jujur saja ada berapa persen sih orang Indonesia yang peduli dengan kebudayaan Indonesia ? Bukankah kita baru tersentak kalau kebudayaan kita itu diakui Negara lain ? padahal selama ini kita tidak peduli.

Satu lagi pertanyan nomor #8 : “Bagaimana tanggapan anda, melihat modernisasi budaya barat yang berkembang pesat di Indonesia? dan seperti apa dampak yang ditimbulkannya”. Kita selalu mengatakan menolak modernisasi budaya barat, tapi lucunya sebagian besar para remaja  justeru mengikuti budaya yang tidak diinginkannya itu. Misalnya maunya belajar tari ballet, tidak mau belajar tari daerah. Maunya makan junk food (fast food) seperti KFC, Mc Donald, Texas, Pizza, Donut, Hamburger, dll, tapi tidak begitu suka makanan daerah seperti gado-gado, mpek-mpek, gudek dll.

Ketika saya tanya mana yang kalian pilih dari kedua jenis makanan itu (fast food atau makanan daerah) ? Semuanya menjawab Fast Food….

Nah, kalian sendiri begitu kan, bagaimana mau mempertahankan budaya kita ?

Dan yang ini lagi : “Seperti apa korelasi antara kemajemukan dan dinamika sosial dan budaya ? dan apa pengaruhnya ?”. Korelasi lagi … korelasi lagi he3…

“Bagaimana cara menjaga keutuhan Indonesia yang sangat beragam, sehingga rentan untuk terpecah belah?”. Jawabannya gampang, jagalah persatuan dan kesatuan, mekipun sebagaian remaja sekarang maunya malah tawuran dan suka mem-bully temannya sendiri.

“Hal terpenting apa yang kami harus pahami dan jalankan, sehingga kami generasi muda bisa menerima pluralisme dengan sebenarnya?”. Dan jawaban saya adalah :

Sebagai generasi muda, kalian harus :

  1. Cinta Tanah Air
  2. Selalu menjaga persatuan dan kesatuan
  3. Menerima segala perbedaan dengan lapang dada
  4. Menerima kekurangan dan kelebihan orang lain
  5. Meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun kelompok
  6. Jangan mengikuti ajakan atau aliran sesat yang berkedok agama
  7. Peduli dengan lingkungan dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan jika sesuatu terjadi di tempat tinggal masing-masing
  8. Jauhi dirimu dari Narkoba dan pergaulan tidak sehat.


TV SATELIT GRATIS SEUMUR HIDUP

$
0
0
20150517_193901

Brosurnya

Suatu ketika saya masuk ke sebuah toko buku ternama di Jakarta, baru beberapa menit melihat buku-buku di toko tersebut, saya didekati oleh seorang Petugas (perempuan) yang menawarkan TV “Satelit Prabayar”.

Petugas (P) : Jika Bapak menggunakan saluran TV ini, Bapak hanya bayar sekali saja, ketika pemasangan, dan Bapak tidak perlu bayar iyuran lagi seumur hidup…!!!.

Saya (S) : Wah, hebat dong Mbak…!!!

P : Iya Pak, Bapak cukup membayar Rp 600.000 pada saat pemasangan pertama, setelah sebulan kalau Bapak  tidak mau nonton lagi ga usah bayar.

S : Nah lho, mbak katanya ga bayar, kok sebulan berikutnya saya harus bayar. Maksudnya gimana?

P : Begini Pak, di halaman ke dua brosur yang saya berikan ini dapat Bapak pilih paket-paket yang diinginkan. Nah, kalau Bapak tidak mau mengambil salah satu paket tersebut, ya udah ga pa pa, Bapak ga usah bayar, tapi juga Bapak ga bisa nonton.

S : Hahaha…mbak gimana sih, saya disuruh daftar tapi setelah itu kalau ga mau nonton ga pa pa ga usah bayar. Terus ngapain saya daftar di TV ini?

***

Setelah saya buka halaman ke dua brosur yang diberikan si Petugas, terdapat 4 pilihan paket :

  1. Paket Hore Rp 75.000
  2. Paket Seru Rp 100.000
  3. Pket Gempita Rp 200.000
  4. Paket Vaganza Rp 250.000

Jadi ternyata sistem pembayaran TV Satelit Prabayar ini berbeda dengan TV berlangganan yang biasa (yang sudah ada) yaitu dengan cara membeli paket yang bisa kita pilih setiap bulan.

Cara pembayaran paket di TV ini mirip dengan cara pembayaran pada Listrik Pintar atau isi ulang, kalau pulsanya tidak ditambah otomatis listriknya akan padam…!!!. Demikian juga dengan TV Satelit Prabayar ini, kalau paketnya tidak kita beli berarti siarannya tidak bisa ditonton alias di “block”.

Namun cara mempromosikannya terkesan “membohongi”, makanya kalau kita tidak hati-hati bisa termakan “rayuan” si Petugas. Saya tidak tau apakah memang seperti itu strategi perusahaan tersebut atau memang Si Petugas yang salah dalam penyampaian.

O ya, dulu ketika TVRI masih menjadi satu-satunya tontonan masyarakat di Indonesia, ada siaran khusus untuk tayangan iklan yaitu “Mana Suka Siaran Niaga” yang selalu mengingatkan kita agar “Teliti sebelum membeli…!!!”

***

Setelah saya searching, diketahui bahwa TV ini merupakan stasiun televisi satelit berlangganan yang baru diresmikan April 2014 yang lalu dan dioperasikan oleh Kompas Gramedia.


RAJO BAGINDO JILID 2

$
0
0

Bersama ini saya beritahukan kepada teman-teman yang terhormat, karena beberapa hal postingan terbaru Blog ini akan saya lanjutkan ke Blog saya yang baru yaitu “Rajo Bagindo Jilid 2″ dengan alamat :

http://dedyherdian.wordpress.com

Harap maklum, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Salam

Dedy Herdian


Viewing all 423 articles
Browse latest View live




Latest Images

Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.

Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.

HANGAD

HANGAD

MAKAKAALAM

MAKAKAALAM

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Vimeo 10.6.1 by Vimeo.com, Inc.

Vimeo 10.6.1 by Vimeo.com, Inc.